Di Antara Jam Pulang Sekolah
Jam dinding di kelas berbunyi pelan, seolah ikut malas mengakhiri hari. Aku menutup buku pelajaran sambil melirik ke arah jendela. Di sana, senja mulai turun, dan dia masih duduk di bangku belakang -- Raka, dengan senyum yang selalu datang tanpa diminta.
"Pulang bareng?" tanyanya sederhana, tapi selalu membuat dadaku berisik.
Aku mengangguk. Tidak pernah ada kata yang lebih berani dariku untuk menjawab pertanyaan itu.
Kami berjalan berdampingan menyusuri koridor sekolah. Sepatu kami beradu pelan dengan lantai, menciptakan irama yang entah kenapa terasa pas. Tidak ada pegangan tangan, tidak ada pengakuan apapun, tapi jarak di antara kami terlalu dekat untuk disebut biasa.
"Aku suka senja," katanya tiba-tiba.
"Kenapa?"
"Karena senja selalu jujur. Dia nggak berusaha jadi pagi atau malam."
Aku tersenyum, lalu dia diam. Mungkin aku menyukai Raka karena alasan yang sama. Dia tidak pernah berusaha menjadi apapun -- dia hanya hadir , dan itu sudah cukup.
Di halte kecil depan sekolah, angin sore bermain-main dengan rambutku. Raka menatapku lama, lalu berkata pelan, "Kalau suatu hari kita nggak lagi pulang bareng .. kamu bakal kangen nggak ?"
Pertanyaan itu menampar lembut hatiku. Aku menatap sepatuku, lalu menjawab jujur, "Aku kangen bahkan sebelum hair itu datang."
Dia tertawa kecil, tapi matanya tidak. Di sana ada perasaan yang belum berani pulang ke rumah.
Bus datang dan aku naik. Dari balik kaca, aku melihat Raka melambaikan tangan. Senyum itu yang selalu aku simpan baik-baik di ingatan.
Malamnya, aku membuka ponsel. Satu pesan masuk.
"Terima kasih sudah membuat jam pulang sekolah terasa seperti rumah."
Aku memeluk bantal, tersenyum sendiri. Ternyata cinta tidak selalu tentang kata "aku cinta kamu".
Kadang ia hadir sebagai langkah kecil di antara jam pulang sekolah - dan tinggal diam-diam di hati, tanpa izin.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan berkomentar yang sopan, komentar yang memuat konten pornografi akan saya hapus dan komentar yang tidak berhubungan dengan artikel tidak akan saya terbitkan.